Cerita Sukses

Sempat Jualan Tahu dan Bando, Kini Sukses Jadi Leader HNI

Ahmad Fathoni

Pria penjual tahu dan bando itu bernama Ahmad Fathoni. Ia merupakan bungsu dari tiga bersaudara sekaligus seorang suami dan ayah yang memiliki impian besar.

Sebelum menjadi penjual tahu dan bando, Pak Fathoni sempat berprofesi sebagai seorang buruh dengan gaji yang terbilang cukup. Meski demikian, ia memiliki impian untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik lagi agar bisa membantu dan meringankan beban orang lain.

Setelah teman sesama buruhnya memperkenalkan HNI, Pak Fathoni akhirnya tertarik dan mulai mempelajari bisnis tersebut. Pak Fathoni pun menganggap bahwa bisnis HNI mungkin dapat membawanya pada kesuksesan dibanding hanya menjadi seorang buruh.

Hal itu terbukti dari banyaknya bonus yang Pak Fathoni dapatkan dari berbisnis HNI. Ia pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai buruh agar bisa aktif di HNI. Saat itu juga Pak Fatnohi mulai berjualan tahu dan bando.

Perjalanan Pak Fathoni dalam membangun bisnis HNI tidaklah mudah. Sempat sehari setelah keluar dari pekerjaannya sebagai buruh, Pak Fathoni hanya memiliki selembar uang Rp10.000.

Namun, Pak Fathoni tetap berusaha bangkit kembali bersama bisnis HNI secara perlahan. Hal yang menjadi motivasi Pak Fathoni kala itu adalah agar sang anak bisa jajan.
Berkat kegigihannya, Pak Fathoni berhasil memiliki mitra di 2014. Mitranya ini bahkan merekrut jaringan di Hongkong. Sejak itu, bisnis HNI Pak Fathoni terus berkembang.

Satu persatu impian besar Pak Fathoni mulai tercapai. Mulai dari memberangkatkan orang tua ke Tanah Suci, memiliki mobil serta rumah sendiri, traveling ke berbagai negara di dunia, dan masih banyak lagi.

Pak Fathoni berpesan kepada mitranya, "Kebutuhan akan semakin bertambah, sedangkan waktu semakin berkurang. Maka dari itu, kita persiapkan dari sekarang ide yang idealis, tapi dengan tindakan yang realistis."

OTHER STORY