Cerita Sukses

Kiprah Seorang Ibu Rumah Tangga di Bisnis Halal yang Sehatkan Keluarga dan Sejahterakan Umat

Susi Herawati

Susi Herawati, seorang lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), sempat bekerja di laboratorium penelitian dan menjadi asisten dosen di almamaternya. Namun, ia memilih untuk meninggalkan karier akademiknya ketika sang suami mendapat tugas dinas ke luar negeri. Beberapa tahun ia habiskan di Arab Saudi dan India, hingga akhirnya kembali ke tanah air dan menetap di Bogor.

Sebagai sosok yang aktif dan memiliki ketertarikan pada batik, Susi sempat menekuni usaha batik dan tenun. Ia melakukan survei langsung ke sentra-sentra pengrajin demi mengoleksi kain khas Nusantara. Dari hobi ini, ia bahkan bisa membantu para pengrajin dengan memperkenalkan karya mereka kepada lebih banyak orang.

Namun, titik balik hidupnya justru datang dari kesehatan keluarga. Lewat obrolan di grup teman sekampus, Susi dikenalkan pada produk HNI, mulai dari Minyak Herba Sinergi hingga Extra Food. Awalnya ia hanya mencoba untuk anak-anaknya. Hasilnya luar biasa, anak-anak menjadi lebih sehat dan jarang sakit. Dari situ, ia pun bergabung menjadi member HNI, meski awalnya hanya untuk konsumsi pribadi.

Tak pernah terbayang sebelumnya, produk yang ia kenal dari pengalaman pribadi itu kini menjadi jalan hidupnya. Awalnya ragu karena tidak memiliki latar belakang herbal, Susi akhirnya berani memajang produk di rumah dan menawarkan pada teman serta keluarga. 

Respons positif membuatnya semakin yakin. Bersama kakak ipar, ia mulai memperkenalkan produk halal HNI di acara arisan ibu-ibu. Sambutan hangat itu menjadi energi baru baginya.

Perjalanan bisnisnya tak selalu mulus. Pernah satu kali ia membawa banyak produk ke acara pengajian besar, berharap banyak yang tertarik. Namun hasilnya jauh dari harapan, hanya satu orang yang bergabung. Rasa kecewa sempat muncul, tetapi justru dari situlah ia belajar meluruskan niat. Baginya, syiar dan hijrah produk halal adalah tujuan utama, bukan sekadar angka penjualan.

Susi kemudian menemukan cara yang paling sesuai dengan dirinya: ukhuwah dan silaturahmi. Ia mendekati orang dengan hati, menjalin hubungan kekeluargaan, dan menjadikan rumahnya sebagai "welcome home" tempat sharing seputar HNI. Prinsipnya jelas, lelah yang ia jalani semoga menjadi lillah, semua demi syiar halal dan kebangkitan ekonomi umat.

Sebagai seorang ibu dan istri, Susi juga berusaha bijak dalam membagi waktu. Ia hanya melakukan aktivitas sharing ketika anak-anak sekolah atau sibuk dengan kegiatan lain. Malam hari ia khususkan untuk keluarga. Restu suami menjadi hal penting yang selalu ia jaga.

Puncak perjuangannya mulai terlihat di tahun 2018 ketika ia mengikuti Inaugurasi LED di Yogyakarta. Meski saat itu belum ada mitra yang mencapai LED, ia tak putus asa. Dengan bimbingan mentor, ia menerapkan metode 1000 Mujahid. Hasilnya nyata, satu per satu mitra berhasil naik level hingga lahir beberapa LED baru, termasuk sang suami. Susi dan suami pun akhirnya menjadi LED Couple.

Pada Milad 2019, Susi berdiri di panggung bersama mitra-mitra LED-nya, bahkan menerima penghargaan The Best Leader Club 2019. Momen itu menjadi hadiah manis bagi seorang ibu rumah tangga yang awalnya hanya ingin menyehatkan keluarga, lalu berkembang menjadi pemimpin yang menginspirasi banyak orang.

Kini, Susi meyakini bahwa HNI bukan sekadar bisnis, melainkan jalan dakwah. Dengan keikhlasan, aksi nyata, serta doa yang terus dipanjatkan, ia percaya hasil terbaik akan datang dari Allah.

OTHER STORY