Cerita Sukses

Sering Disepelekan, Kini Sukses Bersama HNI

Eep Saripudin

Sering Disepelekan, Kini Sukses Bersama HNI

Orang-orang mengenal HNI dari berbagai jalan. Kebanyakan karena berikhtiar untuk mencari kesembuhan, menemukan kenyamanan, dan akhirnya bergabung bersama-sama. Hal-hal tersebut juga Eep Saripudin rasakan.

Kala itu, Eep sedang mengikhtiarkan kesembuhan sang istri yang mengidap kanker payudara dengan memilih terapi herbal menggunakan produk HNI. Alhamdulillah, kesehatan sang istri berangsur membaik.

"Bismillah, saya mau coba jalankan bisnisnya. Ada istri dan enam anak yang harus saya nafkahi. Insyaallah HNI menjadi jalannya. Saya ingin bermanfaat untuk umat melalui syiar HNI," ujarnya optimis.

Awal-awal langkahnya di HNI, tentu saja tak mudah. Sama seperti para mentor dan sesama rekannya, baik yang sudah lama memulai bisnis sampai yang baru merintis. Semuanya mengalami masa-masa seperti ini.

Pertama, orang-orang dekat yang menyepelekan keputusannya yang memilih bisnis HNI.

"Memangnya enggak ada pekerjaan sampingan lainnya? Kenapa harus MLM? Cari yang lain saja!" ucap mereka.

Akan tetapi, Eep tak gentar dan tetap berniat untuk menjalankan bisnis HNI. la juga paham betul jika dirinya harus memperkuat kemampuan dan juga pengetahuian mengenai bisnis syariah ini.

Eep juga mempelajari thibbun nabawi dan pengobatan herbal ala HNI dengan baik. Semua itu dimaksudkan supaya dirinya mampu melakukan presentasi dengan baik dan meyakinkan calon mitra untuk bergabung.

Ia pun akhirnya memutuskan juga untuk membuka pengobatan bekam, yang mana dari pengobatan ala nabi inilah awal mula dirinya bisa merekrut mitra-mitra baru.

"Saya mau cobain bekamnya dong, Pak. Gratis tapi, ya?"
"Siap, Pak!" Lelaki dengan enam anak itu pun melakukan bekam pada seorang kenalan yang ia prospek.

Selama dua jam penuh, dirinya melakukan praktik thibbun nabawi, sambil mengedukasi kenalan tersebut. Tapi saat di akhir terapi, saat diajak untuk bergabung, "Nanti saja deh, Pak. Untuk sekarang sepertinya belum. Tapi makasih bekamnya, enakan nih badan," jawabnya enteng.

Kejadian tersebut benar-benar membuat Eep kecewa, ia pulang dengan kelelahan dan kecewa. Namun, istri tercinta mampu membuatnya kembali bersemangat.

"Ini titik awal buat sampai ke puncak sukses, ya Bi. Insyaallah nanti kita bisa cepat sukses!" hiburnya menenangkan hati.

Saat sang istri hamil anak ketiga, ada perasaan kurang berkenan yang muncul dari orang tuanya karena keterbatasan penghasilan dari PNS yang diperolehnya saat itu. Hal ini juga yang membuat Eep makin semangat di HNI untuk meningkatkan penghasilan.

Eep dan istri terus berusaha membuktikan pada kedua orang tua, juga pada mertua supaya tetap memberikan restunya agar ia bisa melangkah dengan penuh keridhoan berkat doa dari orang tua.

Akhirnya, setelah bergabung di HNI cukup lama, ia bisa membantu banyak orang. Eep juga bisa berbagi dengan orang tua dan mertuanya serta bisa banyak membantu saudara. Keputusan untuk resign pun semakin mantap. la dan istrinya semakin gencar meminta doa dan restu.

Alhamdulillah, sekarang mereka sudah mendukung dan senantiasa mendoakan. Terlebih Eep sudah membangun business center di Jogja dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang terdekatnya. HNI menjadi realisasi dari bisnis keluarga.

Eep menjalani bisnis ini dengan bahagia dan semangat. Keputusannya untuk serius di HNI ini membawa berkah untuk dirinya dan keluarga, juga orang-orang di lingkungan sekitarnya.

Jika dulu omset group sekitar 10 sampai 15 juta per bulan, sekarang sudah 5 miliar per bulannya. la selalu bersyukur dengan apa yang didapatkan dan menganggap semua karena atas izin Allah.

Jika dirinya ditanya apa saja kiat-kiat untuk mencapai kesuksesan maka ia pun akan menjawab, "Untuk sukses di HNI, pastikan kita menjalani proses dengan bismillah dan atas izin Allah kita bisa sukses. Jalankan saja prosesnya, nikmati perjalanannya dan jangan menyerah. Yakinlah bawa HNI ini akan semakin besar. HNI besar karena mimpi-mimpi kita yang besar. Tetap semangat dan pantang menyerah dalam meraih mimpi, menanamkan pada diri kita akan berkontribusi untuk besarnya HNI."

OTHER STORY