Cerita Sukses
Cerita Sukses
Banyak yang mengira jika herbal bukanlah termasuk ke dalam pengobatan modern yang identik dengan tenaga medis dan notabene obat-obatannya pun kimia. Herbal sering kali dianggap jamu-jamu tanpa khasiat, padahal kenyataannya obat kimia pun cikal bakalnya adalah jamu atau herbal tradisional.
Itulah yang Umi pikirkan selama ini, terlahir dengan nama lengkap Umi Istirokhah dan latar belakang pendidikan farmasi, membuatnya skeptis dengan obat herbal.
Selama puluhan tahun dalam hidupnya, ia mengonsumsi obat kimia dan berujung TBC tulang. Lagi-lagi mengonsumsi obat dan efeknya sering kesemutan serta kaku di pundak dan leher.
"Kita coba ikhtiarkan pakai pengobatan herbal saja, Bu. Toh sejak zaman dulu aja yang dipakai itu pengobatan herbal," ujar Indiasari, kenalan yang dengan baik memijit bagian tubuhnya yang terasa kaku. Saat itu Bu Indiasari juga menjelaskan mengenai pengobatan herbal, tetapi karena merasa sebagai orang farmasi, jadi tak ada korelasi antara latar pendidikannya dan pengobatan herbal, Umi merasa tak perl mempelajarinya.
Lama kelamaan hati Umi pun tersentuh dan ia memutuskan untuk ikut dalam acara yang akan Indiasari adakan. Sekitar setahun kemudian dirinya datang ke KHT (Kuliah Herba Thibbun nabawi) dan di hari yang sudah ditentukan ia tiba-tiba berkata, "Lho, kenapa ini acara MLM?! Aduh, tau begitu saya enggak usah datang ke sini!" gerutu Umi, hatinya kesal luar biasa.
Niatnya adalah untuk mempelajari ilmu herbal dan pengobatannya saja, bukan untuk MLM. Bahkan sepanjang acara dirinya memasang wajah ketus, Indiasari yang menjadi pembicara sama sekali tak ia anggap sebagai mentor, yang ada malah hatinya kesal karena acara tersebut lama selesai.
Ternyata dalam KHT (Kuliah Herba Thibbun nabawi) ada penjelasan mengenai halal dan haramnya obat, Umi langsung bertaubat dari obat yang syubhat. Kemudian dirinya diajak untuk menjadi stokis, walaupun setengah hati dan niatnya hanya untuk konsumsi sendiri, menjadi stokis kopi herbal dengan modal 5 juta rupiah. Siapa sangka? Ternyata dalam sepuluh hari sudah habis.
"Wah, bisa selaku ini. Lumayan nih saya teruskan saja jualan produknya," batin Umi. la merasa jika produk-produk HNI memiliki tempat di hati masyarakat dan bisa meningkatkan keuntungan bisnisnya yang selama ini hanya memproduksi kosmetik. Apalagi tetangganya yang juga sudah memiliki ID selalu belanja dari dirinya, sehingga ia selalu membeli produk yang lain juga.
Bahkan ketika bisnis pertamanya terasa monoton dan tak ada perkembangan, akhirnya ia mulai jatuh cinta dengan bisnis marketing syariah ini, lambat laun Umi mempelajari cara bergabung dan mengikuti sharing, supaya bisa menjalankan bisnis ini dengan benar.
Saat training, ia sama sekali tak menyangka jika bisa bertemu dengan orang-orang yang membawa aura positif. Mereka memiliki semangat yang tinggi, senantiasa ingin menyebarkan kebaikan melalui bisnis yang mereka jalankan, dan juga kisah-kisah inspiratif mereka sangat luar biasa untuk diteladani.
Walau pada awal-awal mengembangkan HI belum banyak keuntungan yang ia dapatkan, tetapi a berniat untuk mengenal bisnis ini lebih jauh dan mengadakan acara di rumah. Mentornya mengundang Pak Raden Iwan dan home sharing berhasil mengajak 22 mitra baru.
"Karena kita enggak tau obat-obatan di luaran sana benar-benar alami atau enggak, sudah halal atau belum maka harus berhati-hati. Apa yang kita makan, kita konsumsi, kita gunakan. akan berpengaruh ke dalam hidup," tutur Umi, saat mengenalkan produk herbal pada keluarga besarnya.
la sudah merasakan manfaat dari herbal, kesehatan yang meningkat dan bahkan menyesali aktivitasnya berpuluh tahun belakangan yang menganggap enteng herbal. Karena itulah sekarang ia sangat gigih mengenalkan herbal pada Diwali dari keluarganya terlebih dahulu, lalu pada masyarakat kenalan dan kolega, serta masyarakat lain.
Pada bulan keempat dirinya mencapai ED, tahun ia mencapai LED berkat izin dari Allah Swt. Ditolak dan mendapatkan tatapan tajam seolah sudah menjadi santapan sehari-hari, tetapi ia tak baper dan mengeluh karena sadar dulu pun ia begitu dan setelah mengenal lebih dalam, malah jatuh hati.
Begitulah, ia pun ingin menyebarkan manfaat dari HNI pada semua orang. Tak hanya bisa memberikan perbaikan kondisi kesehatan, juga untuk finansial dan perkembangan kepribadian kita.
"Kita melakukan pendekatan terhadap team, tidak hanya membicarakan mengenai pekerjaan, tetapi juga tentang meluruskan aqidah melalui produk-produk halal ini, karena hal ini belum banyak dilakukan di luar sana. Ini cara kita berjuang membantu kebangkitan umat Islam," ujar Umi sat melakukan sharing dengan para mitra.
Sekarang wanita yang lahir dan besar di Madiun itu berhasil sampai di level LCED. Sebuah pencapaian yang berawal dari melawan rasa benci, kemudian makin suka dan dengan bahagia menjalankan setiap langkah dalam bisnis marketing syariah ini.
PT HPAI - Halal Network International (HNI)
Head Office
HNI PLAZA, Jl. Raya Kalimalang - Billy Moon, RT 03 RW 10, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur 13450
Leaders Office
Komplek Sentra Kota Jatibening Blok F1-F5 RT001/RW003, Jatibening Baru, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17412
Telp : 021-8690-9600
Fax : 021-8690-6645
Ikuti Kami:
Layanan HALO HNI
Tlp: Senin - Jum'at 08.00 - 17.00
Email & Telegram: 24 jam
Fanpage : pthpai
Menu Lainnya
TERDAFTAR